Jerman memenangi setiap laga mereka, dan mendapatkan poin lebih banyak dari tim lain yang mengikuti kualifikasi di zona Eropa.
Juga banyak dilakukan perubahan di skuad Jerman, mulai dari laga pertama hingga pertandingan terakhir di bulan Oktoer. Namun, baik Mario Gomez atau pun Miroslav Klose yang diandalkan di lini depan, atau Bastian Schweinsteiger juga Toni Kroos di sektor tengah, timnas Jerman tetap konsisten di level atas.
SEJARAH DI PIALA EROPA |
1960 | Tidak ikut |
1988 | Semi-final |
1964 | Tidak ikut | 1992 | Runner-up |
1968 | Tidak lolos | 1996 | JUARA |
1972 | JUARA | 2000 | Babak grup |
1976 | Runner-up | 2004 | Babak grup |
1980 | JUARA | 2008 | Runner-up |
1984 | Babak grup |
2012 | Lolos sebagai juara grup |
Jerman menjadi negara paling sukses di gelaran Piala Eropa. Tiga tropi juara menjadi bukti. Sukses pertama diraih di tahun 1972 dengan Franz Beckenbauer, Gerd Muller, Paul Breitner menjadi bintang kemenangan pada saat itu.
Sukses berlanjut di tahun 1980. Di final, gol Horst Hrbesch yang mengantar Jerman meraih kemenangan atas Belgia di final dan menggondol gelar juara. Dan keberhasilan berikutnya di tahun 1996 dengan Olivier Bierhoff, yang kini menjadi direktur tim Jerman, menjadi penentu sukses tim.
Dan tahun ini, dengan barisan pemain muda, Jerman membidik sukses untuk kali keempat setelah terakhir kali menjadi juara 16 tahun yang lalu.
PELATIH | JOACHIM LOW |
Sejak mengambil alih tongkat estafet dari Juergen Klinsmann, Joachim Low mencatat kesuksesan dengan mengantar timnya ke level yang baru, meski sampai saat ini belum ada tropi juara dipersembahkan.
Low meramu skuad Jerman dengan cara yang berbeda. Skuadnya dibentuk sebagai tim yang cepat dengan kemampuan menyerang yang atraktif, dengan mengandalkan determinasi dan semangat pantang menyerah ala Jerman. Tak ada lagi kesan terlambat panas ala mobil Panser, yang sebelumnya menjadi ikon timnas Jerman.
Dari 75 laga di bawah Low, skuad Jerman mencatat 52 kemenangan. Low bahkan memiliki persentase kemenangan terbaik dalam sejarah pelatih timnas Jerman.
KAPTEN | PHILIPP LAHM |
Mendapatkan ban kapten timnas Jerman bukanlah hal yang mudah bagi Philipp Lahm. Bagaimana tidak, tak sedikit dari luar skuad yang menentangnya, terutama Michael Ballack, pemilik sebelumnya. Gelandang Bayer Leverkusen itu mati-matian menentang Lahm bukan orang yang tepat menjadi kapten Jerman.
Tapi Lahm bergeming. Dia tak harus berbicara untuk membantah anggapan itu, melainkan hanya dengan menunjukkan penampilan yang luar biasa dan menjadi teladan bagi pemain lain lewat sikapnya di lapangan. Saat ini, Lahm sudah mampu menjawab bahwa keputusan Low memberikan ban kapten timnas Jerman padanya benar adanya.
PEMAIN BINTANG | MESUT OZIL |
Sejak masuk ke skuad utama Low di tahun 2009, Ozil langsung menjadi bagian penting dari tim Jerman. Kualitas penampilannya stabil di level atas.
Di laga kualifikasi Piala Eropa 2012, Ozil tampil di sembilan laga dan mencetak atau memberikan umpan atas terciptanya gol Jerman lebih dari 35 persen.
Ozil menunjukkan kreativitas dalam bermain, yang tak pernah terlihat di timnas Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Tapi yang terpenting adalah konsistensinya.
TALENTA BERBAKAT | MARIO GOTZE |
Posisi Ozil di skuad Jerman tidak dalam ancaman, namun munculnya Mario Gotze bisa menjadi alternatif tersendiri untuk mengawal lini tengah Jerman. Keberadaan Gotze juga menjadi jaminan tersendiri di lini tengah Jerman di masa mendatang.
Gotze disebut sebagai Lionel Messi-nya Jerman, karena kemampuan teknis, kecepatan dan kualitas umpannya. Gotze juga memiliki kemampuan komplet sebagai pemain tengah, sayap, baik kanan mau pun kiri.
No comments:
Post a Comment