Awal perjalanan panjang Inggris menuju Piala Eropa 2012 ditandai dengan gebrakan luar biasa di partai perdana kualifikasi: Inggris menggebuk Bulgaria 4-0, dengan Jermain Defoe tampil sebagai pahlawan berkat hat-trick-nya. Dua pertandingan berlalu, Inggris merajai Grup G. Akan tetapi harapan Inggris untuk segera memastikan satu tiket ke putaran final menemui jalan terjal setelah menghadapi dua hasil mengecewakan saat ditahan imbang di kandang Montenegro dan Swiss.
Kendati demikian, pasukan Fabio Capello perlahan bangkit dengan kembali menghajar Bulgaria dan menang tipis atas Wales. Dua hasil positif itu praktis sudah cukup mengantar the Three Lions mengunci satu tempat di Polandia-Ukraina. Namun di laga pamungkas kontra Montenegro terjadi insiden yang amat sangat merugikan Inggris, yakni kartu merah Wayne Rooney. Pada laga itu, Inggris sudah sempat memimpin dua gol sebelum dikejar oleh Montenegro untuk memaksakan hasil seri 2-2. Akibat kartu merah itu, Rooney terpaksa harus absen di tiga laga penyisihan grup Piala Eropa.
Kiprah Inggris di kejuaraan terbaik Benua Biru ini yang paling fenomenal dalam beberapa dekade ke belakang terjadi di tahun 1996, saat itu mereka mencapai babak semi-final. Namun apa lacur, kegagalan Gareth Southgate mengonversi tendangan penalti memaksa skuad asuhan Inggris era Terry Venable harus puas mengelus dada melihat Jerman melaju ke final berkat kemenangan dalam drama adu tos-tosan.
Lebih ironis lagi di edisi 2000, Inggris disingkirkan Rumania di gim final grup lewat sebuah eksekusi penalti di menit-menit terakhir pertandingan. Empat tahun berselang, kembali tendangan 12 pas menjadi sebuah cerita pahit tersendiri bagi Inggris. Bertemu Portugal di perempat-final, tim sepakbola negeri Ratu Elisabeth mesti berbesar hati bertekuk lutut di tangan Portugal yang memenangkan adu penalti.
Dan di tahun 2008 diwarnai dengan pemecatan manajer Steve McClaren atas ketidakberhasilannya membawa Inggris mengamankan tiket ke putaran final Euro 2008.
PEMAIN BINTANG | WAYNE ROONEY |
Wayne Rooney menjadi bagian tak terpisahkan atas lolosnya Inggris ke putaran final Euro 2012. Striker Manchester United itu telah bangkit dari penampilan buruknya di Piala Dunia 2010 lalu untuk menjadi salah satu pemain paling kontributif selama kualifikasi Euro 2012. Rooney, yang sudah tak lagi mencetak gol di turnamen besar sejak kali terakhir mencetak gol di Euro 2004, di tahap kualifikasi berhasil melesakkan tiga gol dari tujuh laga yang dilakoninya.
Namun Rooney tetaplah Rooney. Tak bisa kontrol emosi saat menghadapi Montenegro di laga pamungkas kualifikasi, ia pun diganjar kartu merah setelah menekel dari belakang Miodrag Dzudovic. Imbas dari kartu merah amat merugikan lantaran Inggris harus kehilangan jasa Rooney selama tiga pertandingan fase grup di Polandia-Ukraina. Meski begitu, Capello diyakini tetap akan menjadikan Rooney sebagai bagian dari skuad Inggris di kompetisi termasyur Eropa tersebut.
TALENTA BERBAKAT | JACK WILSHERE |
Salah satu talenta muda berbakat yang cukup menyita perhatian Capello setelah Piala Dunia. Wilshere telah menjadi elemen penting dalam lini tengah Arsenal dan semakin tampak batang hidungnya di tim senior setelah ia melakukan full debutnya dalam kemenangan 2-1 atas Denmark di laga persahabatan pada Feburari 2011.
Walaupun permasalahan cedera kemudian menghambat perkembangannya dengan the Three Lions selama kualifikasi Euro 2012, Wilshere sepertinya sudah menjadi salah satu proyek jangka panjang Inggris untuk tahun-tahun yang akan datang. Capello sendiri tak segan mengakui Wilshere sebagai gelandang terbaik yang pernah ia temukan di usianya. Bahkan kelak Wilshere diprediksi bisa mengemban ban kapten Inggris.
No comments:
Post a Comment